Minggu, 12 Agustus 2012

Kereta Api Padang - Pariaman



Kereta api dengan suaranya yang berisik selalu membangunkanku pada pagi hari akhirnya membuatku penasaran ingin mencoba menaikinya.

Kereta api di Kota Padang sebenarnya baru beberapa tahun ini aktif kembali setelah Tambang Batu Bara di Kota Sawahlunto tidak beroperasi kembali. Setahu saya Kereta api kembali aktif dengan tujuan Padang - Pariaman dan Padang Panjang - Sawahlunto. Kereta tersebut sekarang melayani angkutan penumpang dan pariwisata.

Sebagai warga yang awam terhadap perkereta-apian hanya bisa menyangkan hal ini, karena sepengetahuan saya kota-kota besar di Sumatera Barat sudah terhubung dengan jalur kereta api. Mungkin, faktor biaya investasi yang sangat besar adalah kendala utama.

Kereta Api di Stasiun Pariaman
Berangkat dari Stasiun Kota Padang pukul 06.00 masih gelap namun ternyata penumpang cudah cukup banyak. Harga tiket yang sangat murah (Rp. 3.000,-) perjalanan yang nyaman dan aman adalah nilai tambah.
Penuh dedikasi.......













Jarak tempuh Padang - Pariaman kurang lebih 50km ditempuh selama kurang lebih 1 jam. Setelah singgah di Stasiun Lubuk Alung perjalanan dilanjutkan ke Kota Pariaman, namun sayang cuaca tidak bersahabat ketika tiba di Pariaman karena hujan turun terus hingga siang hari saat jadwal kembali ke Kota Padang.

Nasi Sek (sebungkus kenyang)
Padahal stasiun Kota Pariaman bersebelahan dengan Pantai Gandoriah nan elok, pantai landai yang berpasir halus dengan ombak yang tidak terlalu besar. Disekitar pantai juga tersedia nasi sek (sebungkus kenyang ) yang dibungkus dengan daun pisang.




Meski hujan tidak menyurutkan niat untk berjaualan



Kegiatan ekonomi dan juga aktifitas sosial masyarakat termasuk anak-anak banyak dilakukan di stasiun dan tempat-tempat sepanjang pantai.Lensa kamera mencoba menangkap untuk dapat bercerita kembali dalam blog ini.



Bermain di jalur kereta api
Bermain di sepanjang Pantai Gandoriah
Mengais rezeki di pembuangan sampah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar